Mengenal Warna di CSS

Halo teman-teman! Bagaimana kabarnya? Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang Mengenal CSS Selector (Cara Mengatur Tampilan Website dengan Tepat). Di sana, kita belajar bagaimana menargetkan Element tertentu di dalam HTML menggunakan CSS Selector. Teknik ini penting supaya kita bisa mengatur tampilan setiap Element website sesuai keinginan.

css-colours

Nah, kali ini kita akan melanjutkan pembahasan ke topik yang tidak kalah seru, yaitu CSS Colours atau dalam bahasa Indonesia sering juga disebut warna CSS. Walau kedengarannya sederhana, penguasaan warna di CSS sangatlah berguna untuk membuat tampilan website menjadi lebih menarik. Jika sebelumnya kita hanya sempat menyinggung sedikit soal pengaturan warna di CSS, sekarang kita akan mendalaminya hingga tuntas!

Jika kamu siap, mari kita mulai petualangan warna kita di dalam dunia CSS!

Mengapa Warna Penting dalam Desain Website?

Sebelum kita memasuki detail tentang bagaimana cara menambahkan warna menggunakan CSS, mari kita pahami dulu mengapa warna itu penting. Ketika kamu mengunjungi suatu website, biasanya yang paling mencolok dan berpengaruh terhadap kesan pertama adalah perpaduan warnanya. Warna yang tepat dapat:

  1. Menarik Perhatian
    Perpaduan warna yang harmonis atau kontras yang serasi dapat membuat pengunjung betah berlama-lama melihat website.

  2. Membangun Identitas
    Warna sering mewakili identitas atau kepribadian suatu brand. Misalnya, warna merah pada merek tertentu bisa memunculkan kesan berani, energik, atau penuh semangat.

  3. Menunjang Keterbacaan
    Pemilihan warna teks dan latar yang pas memudahkan pengunjung untuk membaca konten dengan nyaman.

  4. Membantu Navigasi
    Warna dapat memudahkan kita menandai tautan (link) atau tombol aksi tertentu (misalnya tombol “Beli Sekarang!”) agar lebih mudah ditemukan.

Melalui penggunaan CSS untuk mengatur warna, kita punya kebebasan luas untuk membuat tampilan website jadi lebih menarik dan mudah digunakan oleh pengunjung.

Koneksi HTML dan CSS

Sebelum membahas lebih jauh, kita ingat kembali proses dasar bagaimana HTML dan CSS bisa saling terhubung. Sederhananya:

  1. HTML adalah rangka website yang berisi Element seperti <h1>, <p>, <div>, dan lain-lain.
  2. CSS adalah gaya atau tampilan yang kita terapkan pada Element-Element tadi.
  3. Kita bisa menyambungkan file HTML dengan file CSS eksternal melalui Tag <link> di bagian <head>. Misalnya:
    <head>
      <link rel="stylesheet" href="style.css">
    </head>
    
  4. Saat CSS memuat, Selector di dalam file style.css akan memilih Element HTML mana yang ingin diatur tampilannya.

Bagi yang belum terlalu paham tentang CSS Selector, bisa membaca artikel sebelumnya sehingga lebih mudah saat mulai menerapkan warna pada website.

CSS Colour Properties

Ada beberapa properti CSS yang berhubungan dengan warna. Berikut di antaranya:

  1. background-color
    Berguna untuk mengatur warna latar belakang (background) sebuah Element HTML.
  2. color
    Dipakai untuk mengatur warna teks di dalam Element tersebut.
  3. Ada juga properti lain seperti border-color, outline-color, fill (pada SVG), dan sebagainya. Namun, yang paling sering kita gunakan umumnya tetap background-color dan color.

Kenapa hanya dua ini yang sering dipakai? Karena di hampir semua desain website, kebutuhan paling mendasar adalah mengubah latar belakang (misalnya memberi warna merah pada div) atau mengubah warna teks (misalnya agar tulisan menjadi putih di atas latar belakang gelap).

Cara Penulisan Colour Properties di CSS

Masih ingat struktur aturan penulisan CSS? Kita menggunakan format berikut:

selector {
    property: value;
}

Di mana:

  • selector adalah target Element yang kita inginkan (misalnya body, h1, .kelas-tertentu, #id-tertentu, atau gabungan selector).
  • property adalah nama properti CSS (dalam hal ini: background-color, color, dll).
  • value adalah nilai yang kita ingin terapkan (misalnya red, blue, atau #FFFFFF).

Contoh penerapan singkatnya:

body {
    background-color: red;
}

h1 {
    color: blue;
}

Kedua kode di atas akan membuat latar belakang keseluruhan halaman menjadi merah, sedangkan teks pada Element h1 akan berwarna biru.

Jenis Penulisan Warna dalam CSS

Dalam CSS, ada beberapa cara untuk menuliskan warna, di antaranya:

  1. Named Colors
    Misalnya red, blue, green, atau bahkan yang terdengar unik seperti cornflowerblue, cadetblue, dimgrey, dan olivedrab. Nama-nama ini sudah didefinisikan oleh spesifikasi CSS, jadi kita hanya cukup mengetiknya.

  2. Hexadecimal (Hex) Codes
    Bentuknya seperti #RRGGBB, contoh: #FFFFFF (putih), #000000 (hitam), #FF5733 (orange terang), dan sebagainya. Ada juga format singkatnya #FFF (yang berarti sama dengan #FFFFFF).

  3. RGB
    Bentuknya rgb(255, 0, 0) untuk warna merah, rgb(0, 255, 0) untuk hijau, dan rgb(0, 0, 255) untuk biru.

    • Kita bisa juga menemukan variasi RGBA dengan format rgba(red, green, blue, alpha). Misalnya rgba(255, 0, 0, 0.5) yang berarti warna merah dengan transparansi 50%.
  4. HSL
    Format lain yang lebih jarang digunakan pemula, misalnya hsl(120, 100%, 50%) untuk warna hijau cerah. Ada juga bentuk HSLA yang mirip dengan RGBA.

Sering kali saat masih belajar atau sekadar ingin memilih warna yang “aman”, kita cukup memakai Named Colors atau Hex Codes saja. Selain lebih singkat, ini juga mudah diingat. Namun, jika ingin warna lebih spesifik, kita dapat menggunakan RGB atau HSL sesuai keperluan.

Named Colors (Mudah, tapi Terbatas)

Kelebihan

  • Praktis dan mudah diingat. Kita tidak perlu hafal kode heksadesimal yang rumit.
  • Cukup banyak pilihan. Ada ratusan named colors seperti red, blue, green, aliceblue, antiquewhite, chocolate, cornflowerblue, dan masih banyak lagi.

Kekurangan

  • Pilihan terbatas bila dibandingkan dengan rentang warna yang sangat luas.
  • Tidak semua nama warna intuitif. Contoh, dimgrey mungkin membingungkan buat beberapa orang yang baru memulai.

Jika kamu ingin melihat daftar lengkap named colors, kamu bisa mencarinya di MDN (Mozilla Developer Network) atau situs referensi serupa. Ketik saja “MDN named colors” di mesin pencari, kamu akan menemukan halaman berisi daftar warna dan kode-kodenya.

Contoh penggunaan di CSS:

body {
    background-color: antiquewhite;
}

h1 {
    color: cornflowerblue;
}

p {
    color: darkkhaki;
}

Hexadecimal (Hex) Codes (Banyak Pilihan Warna)

Format Dasar

Sering kita lihat penulisan warna dalam bentuk #RRGGBB.

  • RR mewakili komposisi warna merah (red)
  • GG mewakili komposisi warna hijau (green)
  • BB mewakili komposisi warna biru (blue)

Masing-masing diisi oleh nilai heksadesimal dari 00 hingga FF, yang ekuivalen dengan 0 sampai 255 dalam desimal.

Contohnya, #000000 adalah hitam, #FFFFFF adalah putih, dan #FF0000 adalah merah. Dengan hex code, kita bisa membuat jauh lebih banyak variasi warna daripada hanya sekadar memakai nama warna.

Contoh

body {
    background-color: #F0F8FF; /* aliceblue dalam bentuk hex */
}

h1 {
    color: #2E8B57; /* seaGreen */
}

p {
    background-color: #FFD700; /* gold */
}

Cara menentukan kode hex ini bisa dari berbagai situs color palette seperti colorhunt.co, coolors.co, atau banyak lagi. Biasanya, kita tinggal cari warna yang kita suka, lalu salin kode hex-nya dan langsung gunakan di CSS.

Mengapa Kita Perlu Palet Warna?

Terkadang, mengatur warna website tidak sekadar memilih red, blue, green, atau #FFFFFF. Kita sering ingin membuat tampilan yang konsisten dan menarik antara berbagai bagian. Misalnya, kita punya warna utama untuk header, warna sekunder untuk footer, warna teks utama, warna teks penekanan (misalnya judul), dan warna latar belakang.

Menggabungkan warna-warna ini secara asal bisa bikin website terlihat kurang harmonis. Oleh karena itu, kita butuh palet warna yang terencana. Situs seperti colorhunt.co memberikan kita palet warna siap pakai yang disusun oleh para desainer profesional. Misalnya kita menemukan palet dengan kombinasi empat warna:

  1. Ungu (contoh: #5D3891)
  2. Krem (contoh: #F5EEDC)
  3. Emas (contoh: #FFD700)
  4. Abu gelap (contoh: #222831)

Keempatnya sudah dipilih agar saling melengkapi. Kita dapat menggunakan masing-masing untuk bagian-bagian tertentu di website. Hasilnya, tampilan jadi lebih enak dipandang.

Latihan Sederhana (Mengubah Warna Latar dan Teks)

Mari kita coba latihan singkat. Anggaplah kita punya file HTML berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
  <title>Belajar Warna CSS</title>
  <link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>
<body>
  <h1>Selamat Datang</h1>
  <h2>Ini Adalah Subjudul</h2>
  <p>Halo teman-teman, kita akan belajar tentang warna di CSS!</p>
</body>
</html>

Lalu di file style.css, kita tulis:

body {
  background-color: antiquewhite; /* Mengatur warna latar halaman menjadi antiquewhite */
}

h1 {
  color: whitesmoke;              /* Mengatur warna teks pada h1 */
  background-color: blue;         /* Mengatur latar belakang untuk teks h1 */
}

h2 {
  color: #FF5733;                 /* Mengatur warna teks h2 dengan hex code oranye terang */
  background-color: #333333;      /* Mengatur latar belakang h2 dengan warna abu-abu gelap */
}

Hasilnya:

  • Body memiliki warna latar antiquewhite.
  • h1 teks berwarna whitesmoke (hampir putih) dengan latar belakang biru.
  • h2 teks berwarna oranye terang (#FF5733) di atas latar belakang abu-abu gelap (#333333).

Terlihat bagaimana pengaturan warna saja sudah bisa mengubah suasana tampilan web menjadi lebih eye-catching.

Tips Praktis Memilih Warna

  1. Gunakan Palet Terstruktur
    Carilah palet warna yang saling melengkapi, agar website kelihatan harmonis.
  2. Perhatikan Kontras
    Usahakan teks memiliki kontras yang cukup dengan warna latar. Misalnya, teks terang di atas latar gelap, atau sebaliknya.
  3. Pertimbangkan Makna Warna
    Setiap warna dapat menimbulkan kesan psikologis tertentu. Seperti merah yang penuh energi atau biru yang menenangkan.
  4. Uji di Berbagai Perangkat
    Terkadang warna bisa terlihat berbeda di layar ponsel, laptop, atau tablet. Pastikan hasil tetap nyaman dilihat di mana pun.

Membuat Proyek Mini

Agar kita lebih paham, mari kita coba membuat sebuah proyek kecil. Bayangkan kita punya sebuah blog sederhana dengan susunan Element seperti ini:

  1. Header yang memuat judul blog
  2. Navigasi dengan daftar tautan
  3. Bagian Konten berisi artikel
  4. Footer di bagian bawah

Kita akan fokus pada pengaturan warna di keempat bagian ini. Katakanlah kita punya struktur HTML sebagai berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Blog Sederhana</title>
    <link rel="stylesheet" href="style.css">
</head>
<body>
    <header>
        <h1>Blogku yang Seru</h1>
    </header>
    <nav>
        <ul>
            <li><a href="#">Beranda</a></li>
            <li><a href="#">Artikel</a></li>
            <li><a href="#">Tentang</a></li>
            <li><a href="#">Kontak</a></li>
        </ul>
    </nav>
    <main>
        <h2>Judul Artikel</h2>
        <p>Ini adalah contoh paragraf...</p>
    </main>
    <footer>
        <p>Hak Cipta &copy; 2025 - Blog Sederhana</p>
    </footer>
</body>
</html>

Nah, kita akan menentukan warna di style.css.

Menentukan Palet Warna

Mari pilih contoh palet warna seperti ini:

  • Warna utama (biru lembut): #ADD8E6
  • Warna sekunder (biru lebih gelap): #4682B4
  • Warna teks utama (abu kehitaman): #333333
  • Warna latar konten (putih gading): #FAF9F6

Mengatur Gaya Dasar

/* Menghilangkan margin dan padding bawaan browser */
* {
  margin: 0;
  padding: 0;
  box-sizing: border-box;
}

/* Mengatur warna latar belakang body */
body {
  background-color: #ADD8E6;
  font-family: Arial, sans-serif;
  color: #333333; /* Warna teks utama */
}

Membuat Header Menonjol

header {
  background-color: #4682B4; /* Biru lebih gelap untuk header */
  padding: 20px;
  text-align: center;
}

header h1 {
  color: #FFFFFF; /* Teks putih agar kontras */
}

Navigasi

nav {
  background-color: #FAF9F6; /* Putih gading untuk navigasi */
  padding: 10px;
}

nav ul {
  list-style: none;
  display: flex;
  gap: 15px;
  justify-content: center;
}

nav li a {
  text-decoration: none;
  color: #4682B4; /* Warna biru */
  font-weight: bold;
}

nav li a:hover {
  color: #333333; /* Saat di-hover, warna teks jadi abu kehitaman */
}

Bagian Konten (Main)

main {
  background-color: #FAF9F6; /* Putih gading */
  margin: 20px;
  padding: 20px;
  border-radius: 5px;
}

main h2 {
  color: #4682B4;  /* Biru gelap */
  margin-bottom: 10px;
}

Footer

footer {
  background-color: #4682B4;
  text-align: center;
  padding: 10px;
}

footer p {
  color: #FFFFFF;
}

Dengan kode di atas, kita sudah punya tampilan blog sederhana dengan penggunaan warna yang konsisten: biru lembut sebagai latar utama, biru gelap untuk header dan beberapa teks, putih gading untuk area konten dan navigasi, serta teks berwarna abu kehitaman. Hasilnya akan terlihat cukup rapi dan enak dibaca.

Menjaga Konsistensi Warna dengan Variabel (Optional)

Di CSS modern, kita bisa memanfaatkan CSS Custom Properties (sering disebut juga CSS Variables), meskipun istilah Variable di sini bukan untuk bahasa pemrograman murni, namun kita bisa memakainya mirip seperti variabel di JavaScript atau bahasa lain. Ini agar kita bisa menyimpan kode warna dalam satu tempat, sehingga lebih mudah saat ingin mengganti tema nantinya.

Contoh:

:root {
  --main-bg-color: #ADD8E6;
  --header-bg-color: #4682B4;
  --text-main-color: #333333;
  --content-bg-color: #FAF9F6;
}

/* Pemakaian */
body {
  background-color: var(--main-bg-color);
  color: var(--text-main-color);
}

header {
  background-color: var(--header-bg-color);
}

Namun, ini sifatnya opsional. Jika masih pemula, cukup menuliskan kode warna biasa seperti contoh sebelumnya.

Perbandingan Singkat background-color vs. color

  • background-color: Menentukan warna latar (background) Element. Apabila Element tersebut berbentuk kotak (seperti div, p, atau h1), maka warna latar akan mengisi kotak itu.
  • color: Menentukan warna teks di dalam Element tersebut. Tidak berpengaruh pada area latar belakang, kecuali Element tidak menampilkan teks sama sekali, maka pengaturan color tidak terlihat.

Contoh:

p {
  background-color: yellow; /* Latar belakang kuning */
  color: green;            /* Teks berwarna hijau */
}

Pada paragraf ini, kita akan melihat teks hijau di atas blok kuning.

Kesalahan Umum (Pitfalls) dalam Mengatur Warna

  1. Kontras Kurang
    Misalnya teks berwarna abu-abu muda di atas latar kuning pucat. Pengunjung akan kesulitan membaca.
  2. Terlalu Banyak Warna
    Terkadang, pemula tergoda mencoba berbagai warna di satu halaman. Hasilnya tampilan jadi “rame” dan tidak fokus. Usahakan pilih 2–4 warna utama.
  3. Lupa Kompatibilitas Browser
    Sebagian besar penulisan warna CSS sudah sangat didukung oleh semua browser modern. Namun, hati-hati jika menggunakan format yang sangat baru atau aneh.
  4. Tidak Menggunakan CSS Selector dengan Tepat
    Jika kita menulis CSS dengan Selector yang salah, warna juga tidak akan muncul seperti diharapkan. Pastikan menargetkan Element HTML atau class/id yang benar.

Mengenal CSS Selector

Seperti disinggung di artikel sebelumnya, memahami CSS Selector itu sangat penting untuk menargetkan Element yang tepat. Berikut di antaranya:

  • Selector Universal (*)
    Menerapkan gaya ke seluruh Element:
    * {
      margin: 0;
      padding: 0;
    }
    
  • Selector Tag
    Misalnya p { color: red; } yang mempengaruhi semua paragraf.
  • Selector Class
    Misalnya .kotak { background-color: lightblue; } mempengaruhi semua Element yang memiliki class “kotak”.
  • Selector ID
    Misalnya #header { background-color: #333; } untuk Element dengan id “header” saja.
  • Selector Kombinasi
    Seperti div p atau .container h2. Berguna jika kita ingin lebih presisi.

Dengan mengombinasikan selector ini dan mengatur background-color serta color, kita bisa membuat tampilan website lebih terstruktur.

Contoh Studi Kasus (Mewarnai Bagian Tertentu dengan Class)

Bayangkan kita punya beberapa div di dalam halaman, dan kita ingin memberikan warna latar yang berbeda pada setiap div bergantung pada perannya. Misalnya:

<div class="kotak alert">
  <h2>Peringatan!</h2>
  <p>Ini adalah pesan peringatan.</p>
</div>

<div class="kotak info">
  <h2>Informasi</h2>
  <p>Ini adalah pesan informasi.</p>
</div>

<div class="kotak sukses">
  <h2>Sukses!</h2>
  <p>Ini adalah pesan sukses.</p>
</div>

Kita bisa menuliskan di CSS seperti:

.kotak {
  border-radius: 5px;
  padding: 10px;
  margin-bottom: 10px;
  color: #FFFFFF; /* Teks putih agar kontras dengan latar */
}

.alert {
  background-color: #FF6F6F; /* Merah muda tua untuk alert */
}

.info {
  background-color: #36C2CF; /* Biru untuk info */
}

.sukses {
  background-color: #78D98A; /* Hijau untuk sukses */
}

Dengan begini, setiap div punya warna latar berbeda sesuai fungsinya. Teksnya sama-sama putih karena kita mendefinisikan color di .kotak. Ini contoh bagaimana kita bisa mempercantik tampilan sekaligus memberi makna tertentu dengan penggunaan warna.

CSS Colours dan Performa

Sekadar catatan, penentuan warna di CSS umumnya tidak terlalu mempengaruhi performa website. Ukuran file CSS bertambah hanya beberapa byte saat kita menambahkan property. Jadi teman-teman tidak perlu khawatir file akan membengkak hanya karena definisi warna.

Hal yang lebih berpengaruh ke performa biasanya adalah penggunaan gambar background berukuran besar, banyak animasi kompleks, atau file JavaScript yang berat. Jadi, silakan berkreasi mengatur warna dengan bebas, asalkan tetap menjaga pengalaman pengguna.

Kolaborasi dengan Desainer

Ketika website sudah semakin profesional, biasanya kita akan berkolaborasi dengan desainer yang akan memberikan style guide atau desain mockup di software seperti Figma atau Adobe XD. Mereka sudah menyiapkan palet warna khusus yang sesuai dengan brand atau tema. Tugas kita sebagai developer adalah menerjemahkan warna-warna itu ke dalam kode CSS. Misalnya, kita dapat memindahkan kode-kode hex yang desainer berikan ke file style.css atau variables.css.

Dalam proses belajar, sebaiknya kita terus memperbanyak eksplorasi dan praktik membuat kombinasi warna yang cantik. Gunakan sumber inspirasi seperti Dribbble, Behance, atau Pinterest jika ingin melihat contoh-contoh desain web yang menarik.

Ringkasan

  1. CSS Colors sangat penting untuk memperindah tampilan website dan memberikan identitas visual.
  2. Dua properti CSS yang paling sering dipakai adalah background-color (untuk latar) dan color (untuk teks).
  3. Ada beberapa cara menulis warna:
    • Named Colors (misalnya red, blue, cornflowerblue)
    • Hex Codes (misalnya #FFFFFF, #FA8072)
    • RGB/rgba() (misalnya rgb(255, 0, 0))
    • HSL/hsla() (misalnya hsl(0, 100%, 50%))
  4. Kita bisa menggunakan situs seperti colorhunt.co untuk mencari palet warna cantik dan siap pakai.
  5. Penting memperhatikan kontras agar teks tetap terbaca, serta konsistensi warna agar website terlihat profesional.
  6. Selector di CSS berperan memilih Element mana yang akan diwarnai. Pastikan selector sudah benar.
  7. Kita bisa menggunakan CSS Variables untuk mempermudah pengelolaan warna jika proyek semakin besar.

Tantangan

Agar semakin mahir, coba praktikkan sendiri:

  1. Buat file HTML dengan beberapa Tag seperti header, main, dan footer.
  2. Tuliskan teks di dalamnya, misalnya judul, subjudul, dan paragraf sederhana.
  3. Siapkan sebuah file CSS terpisah. Tambahkan background-color untuk setiap bagian agar berbeda-beda.
  4. Gunakan minimal dua metode penulisan warna: named color dan hex code.
  5. Jika sudah lancar, kreasikan juga dengan menambahkan warna pada hover suatu tautan (misalnya link berwarna merah ketika mouse diarahkan ke sana).

Semakin sering berlatih, semakin cepat kita terbiasa. Tidak ada salahnya juga bereksperimen mencoba warna-warna unik untuk mengekspresikan kreativitas.

Seperti di artikel sebelumnya tentang Mengenal CSS Selector, kita sudah tahu cara menargetkan Element dengan tepat untuk diberi gaya. Kini, kita menerapkannya khusus untuk mengubah warna latar dan teks. Konsep penargetan (misalnya body, h1, .kelas-tertentu) tetap sama, hanya saja property yang kita gunakan di sini lebih spesifik ke background-color dan color.

Pengetahuan ini akan semakin berguna saat kita menggabungkannya dengan berbagai properti lainnya (seperti font-size, margin, padding, dan lain-lain) untuk membangun suatu layout halaman yang utuh. Sambil terus berlatih, kita akan menemukan gaya penulisan yang paling nyaman, juga palet warna kesukaan masing-masing.

Sekian dulu pembahasan kita tentang CSS Colours. Semoga sekarang teman-teman lebih yakin dalam memilih dan menggunakan warna di website. Jangan takut bereksperimen dengan berbagai palet dan properti warna. Kuncinya, pahami konsep dan terus berlatih agar hasilnya semakin baik.

Selanjutnya, kita bisa mempelajari bagaimana mengatur font di CSS, seperti cara mengubah jenis huruf, ukuran huruf, dan menambah efek-efek lain agar teks kita tampak lebih profesional. Tetap semangat belajar, ya!

Jika ada pertanyaan atau ingin berdiskusi, silakan berbagi di kolom komentar atau forum diskusi tempat kalian biasa berkumpul. Selamat bereksplorasi dengan warna, dan sampai jumpa di pembahasan berikutnya!

Komentar

Postingan Populer

Gambar

Superingan is a Blogger template designed with simplicity and functionality in mind, offering a clean and user-friendly platform for professional websites. This theme is perfect for various website types, including personal blogs, online magazines, news websites, and portfolios. Features: Responsive Design: Your website will look its best across all devices, from desktops and laptops to tablets and smartphones. Customizable Colors: Easily change the template's colors to match your branding or preferences. Custom Headers: Upload your own header image to add a personal touch to your website. Custom Menus: Create and manage your website's navigation menus with ease. Widget Areas: Add widgets to display additional content and features on your website's sidebar. Clean HTML & CSS Code: The template is built with clean and well-structured code, making it easy to learn and customize further. Superingan is an ideal choice for those seeking a professional website with a sim...

Halo teman-teman! Kali ini, kita akan belajar bagaimana membuat website multi-halaman . Kalau sebelumnya kita hanya membuat satu halaman HTML saja, sekarang kita akan menambahkan halaman lain, seperti halaman "About" dan "Contact". Yuk, kita mulai! Apa Itu Website Multi-Halaman? Website multi-halaman adalah situs yang memiliki lebih dari satu file HTML. Contohnya: Halaman utama: index.html Halaman tentang: about.html Halaman kontak: contact.html Semua file ini disimpan dalam satu Project folder . Folder ini juga bisa berisi gambar, file CSS, atau file lainnya yang mendukung website. Cara Menautkan Halaman dengan Anchor Tag Untuk berpindah antar halaman, kita menggunakan anchor tag ( <a> ). Contoh: <a href="./about.html">Tentang Kami</a> Kode di atas akan membuat link yang mengarahkan pengguna ke file about.html . Catatan: ./ : Artinya file ada di folder yang sama dengan index.html . Kalau file ada di folder lain, gunak...

Halo, Teman-Teman! Kali ini kita akan belajar tentang 3 cara menambahkan CSS ke HTML . CSS adalah cara terbaik untuk membuat website tampak menarik dengan warna, tata letak, dan font yang keren. Yuk, kita bahas cara menambahkannya ke dalam HTML! Apa Itu CSS? CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets , yang digunakan untuk mengatur tampilan website seperti warna, tata letak, dan animasi. Dengan CSS, kita bisa memisahkan desain dari konten HTML, sehingga kode menjadi lebih rapi dan mudah dikelola. Ada 3 cara utama untuk menambahkan CSS ke HTML: Inline CSS Internal CSS External CSS Setiap cara memiliki kegunaan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lengkapnya. 1. Inline CSS Apa itu Inline CSS? Inline CSS berarti menambahkan gaya langsung di elemen HTML menggunakan atribut style . Ini cocok untuk perubahan cepat pada satu elemen saja. Contoh: <h1 style="color: blue;">Halo, teman-teman!</h1> Kelebihan: Mudah digunakan untuk mengubah eleme...